Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bukan Pasar Tradisional, Namun Pasar Rakyat

Pasar tradisional identik dengan pasar yang becek, kumuh, dan tidak teratur. Untuk mengubah image itu, pemerintah menggelontorkan dana Rp 1,9 triliun untuk merevitalisasi 447 unit pasar di Indonesia.

pasar Tumenggungan, Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (2/7) lalu. Pasar yang dulu kelihatan kumuh, dikala ini sudah lebih higienis dan tertata rapi. Maklum saja, salah satu pasar terbesar di Kebumen ini menjadi bab dari 28 pasar tradisional di Jawa Tengah yang masuk dalam aktivitas revitalisasi dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemdag). Pemerintah menganggarkan dana revitalisasi mencapai Rp 180 miliar untuk pasar-pasar yang ada di Jawa Tengah.

Sumirah, pedagang di pasar Tumenggungan tampak duduk santai di depan daging ayam dagangannya. "Sekarang pasarnya jadi bersih," katanya dikala menyapa kedatangan Menteri Perdagangan Gita Gita Wirjawan bersama rombongan. Dengan pasar yang lebih higienis dan rapi, Sumirah mengaku pembelinya semakin banyak sampai mencapai 50 ekor ayam per hari.

Pasar Tumenggungan terletak di Jalan Pahlawan Kabupaten Kebumen. Lokasinya cukup strategis alasannya yaitu berada di sentra kota. Menempati lahan seluas 21.042 m2, pasar itu ditempati lebih dari 3.000 orang pedagang. Pedagang itu menempati 370 unit kios dan 1.590 unit los. Setelah revitalisasi, pasar dikala ini juga dilengkapi 8 unit toilet dan 6 unit pos jaga.

Pasar Tumenggungan juga dilengkapi eskalator atau tangga berjalan untuk menuju lantai dua. Lantai satu menjual kebutuhan pokok menyerupai gula, bumbu dapur, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan. Sedangkan lantai dua lebih banyak diisi penjual pakaian.

http://nasional.kontan.co.id/news/bukan-pasar-tradisional-namun-pasar-rakyat

Post a Comment for "Bukan Pasar Tradisional, Namun Pasar Rakyat"